Thursday 16 June 2016

Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Bandung

   Hi, assalamu'alaikum.
   Ketemu lagi sama aku Ayusulisti, tentunya masih di blog aku.
   Kali ini aku akan mencoba membahas sedikit tentang wisata horror di Bandung. Tempat ini berada di dalam kawasan Taman Hutan raya Ir. H Juanda , Bandung.
   Ini adalah tiket masuk terusan kawasan taman Hutan raya Ir. H. Juanda, Bandung.

 

   Harga Tiket masuk terusan :

   Individu ( Domestik ) : Rp. 11.000 / orang / hari
   Individu ( Mancanegara ) : Rp. 76.000 / orang / hari
   Sepeda : Rp. 2.500 / sepeda / hari
   Kendaraan roda 2 : Rp. 5.000 / motor / hari
   Kendaraan roda 4 : Rp. 10.000 / mobil / hari
   Kendaraan roda 6 / lebih ( bis / truk ) : Rp. 20.000 / kendaraan / hari

  Waktu aku dan my travelling partner ( Zul ) kesini, kami hanya membayaran Rp.25.000, karena tidak ada kembalian recehan sepertinya.

   Nah ini dia saatnya memasuki kawasan tujuan kami



   Sebenarnya Taman Ir. H. Juanda memiliki banyak sekali wisata yang bisa dinikmati, tetapi kami hanya berkesempatan untuk mendatangi Goa Belanda saja dikarenakan  waktu dan keberanian aku yang tidak sebesar keberanian Zul untuk mendatangi Goa Jepang.

   Yuk kita mulai saja perjalanannya, Check this out, guys! 




   Itu adalah foto kami di depan jembatan menuju hutan inti. Di bawah jembatan itu terdapat kali panjang yang terhubung dengan kali besar yang berada tak jauh dari tempat kami berdiri. Setelah kami berjalan luamayan panjang, melewati hutan dan lumayan banyak anak tangga, akhirnya kami sampai di mulut Goa Jepang.





   As you know aja ya guys , dari depan mulut Goa nya saja, Goa Jepang ini sudah terasa dinginnya,  dan aura mistisnya juga sudah terasa, entah aku saja yang lebay atau memang kenyataannya begitu ku tidak tau. Tetapi, berdasarkan informasi yang aku dapat dari salah satu temanku yang besar di Bandung, Hisna, Goa Jepang memang terkenal lebih mistis dibanding dengan Goa Belanda. Jalanan di dalam Goa Jepang ini berbenntuk labirin dan tidak memiliki lampu sama sekali sebagai penerang, sedangkan atapnya pun tertutup mutlak oleh bukit yang tinggi. Satu-satunya penerang jika kalian masuk ke dalam Goa ini hanya senter yang bisa kalian bawa sendiri dari rumah, atau jika kalian tidak membawa senter, di depan mulut Goa jepang ini, kalian bisa menemukan penyewaan senter, yang dibandrol harga sebesar Rp.5000/ senter. cukup murah bukan?
   Setelah hanya melewati Goa Jepang tanpa masuk ke dalamnya, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Goa Belanda yang terkenal karena sering dijadikan tempat shooting.

   Yeayy kita sudah sampaiiii!!






   Ini tidak semenakutkan Goa Jepang menurutku, Jalanan di dalam Goa Belanda ini lurus dan bercabang kanan kiri di dalamnya.
   Karena aku memiliki keberanian yang cukup untuk memasukinya, dengan menyewa satu buah senter, dengan perlahan kami menelusuri Goa Jepang.







   Nah itu dia foto kami di dalam Goa Belanda, cukup gelap kan? kami mendapatkan cukup cahaya untuk foto dari senter dan flash handphone kami dan beberapa cahaya dari flash handphone pengunjung lain yang sedang berfoto juga.
   Goa ini memiliki langit-laangit yang sudah sedikit berlumut karena lembab. Di langit-langit Goa ini juga terdapat deretan besi yang menurut informasi dari temanku Hisna, itu merupakan besi-besi yang digunakan untuk menggantung sandera pada saat zaman penjajahan dahulu kala. Jalanan di dalam Goa terbilang baik karena rata dengan aspal tetapi anehnya ada jalanan kereta dpertengahan dan berakhir dipertengahan juga, jadi jalanan kereta itu relatif pendek dan kecil jika dibandingkan dengan kereta zaman sekarang. sebenarnya kami memiliki video ketika kmai berada di dalam Goa Belanda ini, tetapi karena lebih banyak gelapnya daripada terangnya, aku putuskan untuk tidak menyantumkannya disini.Jika kalian ingin meihat bagaimana isi dari Goa Belanda ini, kalian bisa langung mendatangi Goa Belanda yang ada di Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Bandung ini.
   Puas menelusuri Goa Belanda, kami memutuskan untuk menelusuri Hutan lagi.
   Kami berhenti sejenak untuk sekedar memakan jagung bakar demi menghilangkan lapar dan menghangatkan diri karena cuaca disana saat itu sedang penghujan.








   Setelah kenyang dan hangat, kami melanjutkan perjalanan kami menelusuri hutan. Ohiya, untuk kalian yang nantinya akan mengunjungi tempat ini, kalian harus berhati-hati karena banyak sekali lintah yang kami temukan di jalanan, di ujung pintu Goa jepang juga ada kami temukan lintah yang tidak hanya satu  tetapi beberapa lintah yang sedang mencari "papakan" untuk di makan olehnya.





   Nah ini adalah foto salah satu lintah yang kami temukan di Hutan inti.
   Setelah berjalan cukup panjang, mengingat waktu dan gerimis juga sudah mulai muncul, maka kami memutuskan untuk kembali ke parkiran dan segera pulang. tetapi dalam perjalanan menuju tempat parkir, kami menemukan spot foto yang menarik dan bagus, yatu di depan patung salah satu pahlawan Indonesia.






   Nah itu dia perjalana wisata kami di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda.
   segitu dulu ya dari aku, Ayusulisti.
   sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya, jangan lupa follow akun-akun aku yaaa
   Instagram : @ayusulisti
   Facebook : Ayu Sulistiowati
   Twitter : @ayuusulis
   Path : Ayu Sulistiowati
   wassalamu'alaikum.







No comments:

Post a Comment

[SHARING EXPERIENCE] Sembuh dari Breakout, Memudarkan Bekas Jerawat dan Lepas dari Krim Dokter

   Assalamu'alaikum Beautiess, balik lagi sama aku Ayu Sulisti.    Kali ini aku bakalan balik lagi ke sesi sharing experience nih. Ini ...